Smart, Lima Huruf Ajaib buat Saya!

“Tenang aja, Sob. Murid pintar kayak Ismi atau Maria paling banter tar jadi guru.” Begitu ujar Nurkholis menanggapi Ismi yang selalu rangking pertama di kelas. Kalimatnya tentu saja tidak hendak mengecilkan profesi seorang guru. Nurkholis berujar begitu lebih karena terdorong membela diri kami yang tak pernah bisa menggulingkan Ismi dari top ranking di kelas selama tiga tahun berturut-turut.

Pikiran kami yang masih belia kala itu memang cenderung ‘sok’ dan antimainstream. Belagu, kira-kira. Saat teman-teman bercita-cita jadi dokter, guru, polisi, atau ilmuwan, kami justru membayangkan jadi jurnalis, pengamat politik, budayawan, dan bahkan penyanyi. Intinya kami selalu berbeda dari kebanyakan siswa. Tentu saja kami belum mengenal teori multiple intelligences yang kesohor itu. Bagi kami, pintar atau cerdas tidak melulu cakap dengan hadirnya angka-angka bernilai besar dalam rapor atau nilai tinggi saat ujian. Kami yakin kecakapan lain pun punya makna. Tapi boleh jadi waktu itu kami hanyalah menghibur diri demi mensyukuri otak yang tak terlalu cemerlang secara akademis. Hehe…

Begitu Emak Gaoel menggelar kontes tentang arti smart menurut pandangan masing-masing narablog, memori masa silam itulah yang timbul. Kenangan itu seolah mengonfirmasi kondisi masa kini bahwa kecerdasan atau kepintaran tidak melulu tersemat pada bidang-bidang yang membuat kita berdecak kagum. Seseorang boleh disebut pintar karena menguasai ilmu fisika nuklir, namun seorang yang jujur juga patut kita sebut pintar karena dia punya visi yang jauh tentang hakikat dan konsekuensi kehidupan jangka panjang, bahkan setelah melewati fase kematian. Kita boleh menjuluki siswa ber-NEM tinggi sebagai anak pintar, namun anak yang gemar menolong juga layak digelari anak yang cerdas karena kepeduliannya didasari jiwa kemanusiaan alami yang saling menguatkan.

Nah, berangkat dari dua perbandingan di atas, rasanya saya, juga siapa saja, sebenarnya smart dalam pengertian yang saya tulis sebagai berikut.

simpelOrang pintar tidak neko-neko, apa adanya, jujur, dan tidak perlu berpura-pura, baik dalam berpakaian maupun perkataan. Mereka berpikir simpel dan menjalani hidup dengan simpel dalam rasa syukur. Tak perlu mengiri atau terdorong mendoakan keburukan bagi orang karena hal-hal yang tak mampu ia raih. Pernah tidak sobat blogger melihat orang dengan dandanan aneh karena terlalu berlebihan, lalu mendapat respons, “Amit-amit ya gaya berbusana ni orang. Ga smart banget!” Atau gejala Vickinisasi yang beberapa waktu lalu mengguncang dunia maya akibat ke-lebay-an Vicki dalam berbahasa. Alih-alih dibilang smart, ia justru menuai sindiran dan cibiran–walaupun ada pula yang memetik hikmahnya.

Mejeng bersama komandan blogcamp  dengan kaos wayang favorit - Foto by KangYayat :D
Mejeng bersama komandan blogcamp dengan kaos wayang favorit – Foto by KangYayat 😀

Seperti itulah contoh lugasnya. Dalam konteks saya, saya termasuk orang yang konservatif dalam berpakaian (bilang aja jadoel :D), juga menimbang betul-betul apa yang hendak saya ucapkan–walaupun sering kali memang tak mudah.

manfaatRangkaian huruf kedua adalah M yang merupakan kependekan dari manfaat. Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks, penuh tantangan dan serbacepat, kita dihadapkan pada tuntutan yang berlipat-lipat. Orang pintar haruslah orang yang punya manfaat bagi orang lain. Sepandai dan sekaya apa pun seseorang namun bila ia menikmati kemewahannya sendirian atau malah menjadi ancaman bagi kesejahteraan orang, maka kepintarannya tidak sah. Orang yang mampu menebar manfaat itulah layak disebut smart.

Hehe, pasang ini lagi, ini lagi. Biarin dah demi Andromax Tab 8.0 ;)
Hehe, pasang ini lagi, ini lagi. Biarin dah demi Andromax Tab 8.0 😉

Dengan kemampuan terbatas, saya gembira mendongeng untuk anak-anak (terutama yatim) atau mengajari mereka berbahasa Inggris sesuai yang saya tahu. Beberapa teman yang ingin menggali proses penerbitan buku saya bantu semampunya dengan tangan terbuka. *juga kantong yang terbuka–kali aja ada yang lempar dolar# Tidak hanya itu sobat, sebagai suami, membantu istri mencuci piring atau mengepel juga tindakan smart loh karena didasari cinta dan tanggung jawab. Betul tak?

aksiSecerdas apa pun seseorang dan sebrilian apa pun otaknya, rasanya kepintaran itu hanya akan menjadi gagasan semu bila tidak dituangkan menjadi aksi nyata. Sebab orang pintar sejati adalah yang sanggup mengambil langkah atau tindakan nyata atas apa yang ia gembor-gemborkan. Orang pintar tidak hanya pandai menciptakan klaim, namun juga mumpuni dalam mengubahnya menjadi aksi konkret. Pernah tidak sobat mendengar orang berseloroh, “Alahhh, omdo banget lu ah! Ngomong mah pinter, tapi action mah nol. Ga smart itu namanya!” Nah, memang berbuat riil tak semudah mengucapkannya, apalagi bila itu berupa wejangan atau pesan moral. Selalu ada tarik-menarik untuk melakukan atau mengurungkannya dengan berbagai alasan.

refleksiRahasia SMART berikutnya adalah R yang mengawali kata refleksi. Refleksi berarti becermin atau berkaca. Refleksi bukan melongok ke belakang untuk menyesali apa yang sudah terjadi. Bukan mengintip bilik masa silam lalu menangisinya. Orang layak disebut pintar jika ia mampu membaca kisah masa lalu dan merefleksikannya agar masa depan bisa tertuju pada target yang diinginkan.

Nyoman Sukadana, motivator dan entrepreneur muda, berpesan dalam bukunya Action! bahwa kita semua memiliki kesempatan untuk menafsirkan masa lalu. Masa lalu tidak mungkin kita ubah, namun masa depan bisa kita rancang dengan mengubah mindset kita terhadap masa lalu. Misalnya kita dilahirkan sebagai orang miskin atau tak terdidik, kita bebas menafsirkannya sebagai sumber kemelaratan masa depan atau malah menjadi mata air kesuksesan yang menyejukkan. Kita bisa belajar lebih giat atau sebaliknya tenggelam dalam kemalasan. Semua bergantung pada cara kita merefleksikan masa lalu tersebut. Maka tak heran bila refleksi menjadi kunci penting bagi orang smart. Bukankah orang yang bijak adalah orang yang belajar dari kesalahan masa lalu atau dari sejarah orang lain?

tatakramaAkhirnya, kita punya T yang merupakan kependekan dari tata krama. Pernahkah kita mendengar orang meletupkan pendapat, “Tampang sih keren, pendidikan tinggi, tapi sayang ya ga punya sopan santun. Gitu kok ngaku orang pintar! Jadi ga respek sama dia!” Tata krama adalah sifat unggul yang melekat pada orang yang smart. Bisa dibayangkan bila orang tak punya unggah-ungguh lalu mengklaim sebagai orang pintar. Kata-katanya cenderung melukai orang lain, dan tindakannya tak jarang menghabisi potensi keberhasilan orang. Walau yang ia katakan baik dan mempesona, namun ketiadaan budi pekerti akan merontokkan aura setiap kata yang terucap. Begitu penting tata krama dalam kehidupan sehingga agama Islam mengajarkan bahwa akhlak menjadi bentuk ibadah yang mulia.

ta801Jadi, bila Anda jujur dan simpel serta tak berpura-pura dalam hidup, then you are smart! Jika sobat mampu mengguratkan manfaat sekecil apa pun, then you are smart! Kalau sobat melakukan aksi-aksi positif, seremeh apa pun itu, then you are smart! Bila sobat kerap merenung untuk menyerap pelajaran masa lalu agar masa depan lebih mantap, then you are smart! Dan jika Anda semua selalu berusaha berperilaku sopan dan menampilkan pekerti yang luhur, tak peduli berapa skor tes IQ Anda, maka yakinlah bahwa Anda orang yang smart.

Lalu pertanyaannya adalah: apakah saya termasuk orang smart? Biar dilirik emak gaoel, iya deh saya ngaku memang smart kok! 😉 Pokoknya ini resep smart, lima huruf ajaib buat saya, dan dijamin bakal lebih smart bila didukung dengan piranti keren dari smartfren. 😀 Hoopla! Happy birthday to you, Blog Emak Gaoel ….
banner lomba
Blogpost ini diikutsertakan dalam Lomba Ultah Blog Emak Gaoel

54 Comments

  1. saya koq justru terpaku dengan gambar2nya yg nge-pink itu ya mas. ada makna khusus kah koq tiap gambar beda2, ada yg pesawat kertas, bohlam, kunci, pena dan terakhirnya gambar contreng. adakah maksud dari simbolisasi ini?
    Maaf malah komen gambarnya, soale tulisannya udah pasti te o pe begete lah, no doubt. Sukses yo, moga2 entuk andromax-e 😉

    Like

    1. Hehe, kok pink ya? Ga nyadar juga, kok bagus aja pake warna pink pas bikin tulisan itu, Mbak. Salut buat matamu yang jeli, Mak. Tak percuma bermata ganda xixi.

      Selain sebagai pemanis biar tulisannya tampil cantik, ikon-ikon itu kalo dipaksa punya maksud, kira-kira begini kali ya: Orang yang simpel itu ringan kok hidupnya, ga ngoyo, ga terbebani apa adanya, dan jujur sehingga bisa melesat seperti pesawat karena terbuka pada ilmu atau pengetahuan baru.

      Orang yang gemar berbagi manfaat ibarat membagi cahaya terang pada orang lain; dia jadi pelita dan inspirator bagi kehidupan orang lain. Ya seperti kisah Inung di Semarang dan kisah-kisah gaul lain di kontes Mak Winda itu Mbak.

      Aksi menjadi kunci keberhasilan setiap orang, Mau berhasil tapi ga beraksi ya nihil. Mau nerbitin buku tapi malas baca dan nulis, ya tetap jadi mimpi kosong. Aksi bisa menuntun pelakunya ke mana-mana, termasuk posisi penting.

      Pena mengingatkan kita biar ga melupakan masa yang telah lewat, kudu rajin mencatat momen penting dalam hidup yang bisa dipetik pelajaran; simbol doang sih, aslinya ya harus dicatat di pikiran aja, atau di hati.

      Akhirnya, tata krama pastilah disukai semua orang dalam komunitas apa pun. Makanya kucentang gitu bahwa sikap sopan dan santun tentunya bakal di-approve di mana saja.

      Gimana Mbak, terdengar mengkhayal poll kan? xixixi…;)

      Makasih, moga-moga Inung juga mengundang si jendela meluncur ke rumahmu.;

      Like

      1. Inung masih tetap ‘membumi’ di tiap Jumat barokah mas, meskipun keok di perhelatan ini. Tak mengapa, yg penting sudah berbagi, Insya Allah membawa kebaikan
        *kayaknya telat minum obat nih aku, koq komennya waras ginih 😀

        Like

        1. Betul, Mbak. Kemenangan kan bukan semata-mata keluar sebagai juara dalam lomba. Bagiku Inung sudah menjadi pemenang sejati kok. Kalau dibaca menurut resep SMART di atas, Inung jelas termasuk orang yang smart.

          Dia berpikir (1) simpel: melakukan tindakan sesuai kemampuannya, bahkan menggerakkan orang lain untuk berbuat hal yang sama; dengan begitu, dia punya (2) manfaat: nasi bungkus itu mengusir kelaparan para tukang becak sekaligus menyuplai energi buat meraup rezeki; jelas itu (3) aksi nyata; (4) refleksi hanya dia yang tahu; dan tentu saja dia punya tata krama dalam menebar sumbangan itu–tata krama sosial yang membanggakan.

          –Mungkin sampean salah minum obat Mbak, bukan telat minum; minum obat apa hayo? 😛

          Like

  2. ya ampunnnnnnnnnnn mau masuk sini aja kok g nemu2 sih, 😛
    ini mah SMART bangettt,saya termasuk 5 huruf itu *PD!!yo bennn wkwkwkwk* ,ini smart yang kreatif…sukses mas,mugo2 entok andromax…aku yo dongakno yo mas hahahaha

    Like

    1. Semua orang sih sebenarnya smart kok cuma kadang ga nyadar aja. Harus pede, bagus itu, Bu Guru! Ikut juga? Amiin, semoga sukses juga buat jirigen 😀

      Like

  3. Ini dia nih…smart yang kudu di terapkan dalam kehidupan sehari – hari…kereeennnnn, semoga menang kontesnya #Mak Winda pusiaangg tujuh keliling nih romannya..bingung milih pemenang ! hehehehe

    Like

    1. Betul, Mbak. Kalau menurut resep SMART di atas, ibu rumah tangga yang juga blogger sangat smart banget loh! Gimana enggak, merawat keluarga plus nulis berbagi inspirasi itu kan ga gampang Mbak. Selamat Hari Ibu! 😀

      Like

    1. Tulisan Anda juga tak kalah keren, Mas. Terima kasih sudah mampir. Tadi saya main ke rumah, eh, Anda masih tidur kayaknya 😦

      Like

  4. Sebenarnya ide Saya juga mirip gini. Definisi SMART itu dari setiap huruf2 awalnya. Tapi gak jadi submit. Krn gak sempat nulis. wkwk
    good luck GA nya mas
    klo menang bagi2 dunk. qiqiqi

    Like

    1. Wah, untung ga jadi ikut ya jadi berkurang kompetitor *senyum culas*. Makasih makasih, saya juga sekadar ikuta rame-rame kok, soalnya banyak banget yang ikut dan bagus-bagus pula 🙂

      Like

  5. waduh…. belum semua smart disini yang saya miliki, ada beberapa yang masih miss nih
    tapi tulisannya asyik mas bhro, simple tapi kena banget
    salam sukses ya

    Like

    1. Salah satunya aja udah smart kok Mas–atau Mas bikin sendiri aja 😀 Pokoknya kita smart kalau cation! Makasih Mas…

      Like

  6. Definisi SMART nya luar biasa nih mas. Suwer, saya suka…
    Oh iya, tema blognya bagus, clean gituh. Nyontek ah mas, maklum baru belajar ngeblog nih.
    Makasih sharenya mas…

    Like

    1. Nuhun, Kang. Akang mungkin malah punya definisi yang lebih nendang 🙂

      Blog ini malah saya pikir terlalu sederhana, hehe. Kurang rame 😛 Makasih dah mampir ya Kang.

      Like

  7. SMART – Simpel, Manfaat, Aksi, Refleksi, Tatakrama …. jempol Mas. Ini betul, saya setuju. Bahkan Caesar pun smart lho walaupun ia kontroversial

    Like

    1. Emak yang mengasuh anak dan tetap aktif berkarya kayak Anda juga tak kalah smart, Mbak 🙂 Terima kasih sudah mampir.

      Like

  8. Mantap banget ini pemaarannya mengenai singkatan SMART. Bener-bener smart yg nulisnya…
    Ngiler juga lihat tabletnya. Cakep ya. Enak gak dipakenya mas?
    Salam,

    Like

    1. Nuhun, Kang. Saya pikir kita pasti smart kok menurut definisi masing-masing ya Kang. Tabletnya menurut beberapa review sih bagus; layarnya lebar 8 inchi bukan 7 inchi kayak tablet biasanya. Prosesornya kenceng jadi wuss wuss wuss, lumayan buat blogwalking atau main game 😀 Ringan pula. Namun saya belom bisa kasih testimoni pribadi kalo belom pernah nyobain Pak. Nanti kalau saya beruntung dapat tablet ini, insyaAllah saya tulis review-nya di sini *munajat* 😀

      Like

  9. Ini komplit banget uraian kelima huruf dalam kata SMART. Saya yakin dan percaya bahwa Mas Belelang udah SMART. Beda dengan saya, yang dari dulu cuma try2bcoolnsmart aja. Hehe ….

    Like

    1. Haha, ini kan sok kepedean aja Kak. Kalau mau jujur, saya yakin kita pasti punya salah satu dari komponen lima itu kok. Satu aja udah boleh disebut smart. Kalau di Bogor sih aku selalu coool hehe 😛

      Like

    1. Terima kasih, Mas. Tiap orang harusnya punya definisi smart masing-masing, yang unik dan sesuai dirinya. Salam sukses untuk Anda ya, semoga tahun baru semakin maju dan banyak hal baik teraih.

      Like

Tinggalkan jejak